Ad 468 X 60

Senin, 09 September 2024

Widgets

Mengapa Ilmu Lebih Berharga daripada Amal ? - Imam Ibnul Jauzy

Mengapa Ilmu Lebih Berharga daripada Amal ? - Imam Ibnul Jauzy
Assalamu'alaikum para pembaca setia blog kami! Hari ini kita akan membahas kembali sebuah kutipan yang sangat menarik dari Imam Ibnul Jauzy dalam kitabnya Shaidul Khathir. Kutipan tersebut menyatakan bahwa jika seseorang telah mencapai kesempurnaan dalam ilmu, maka dia tidak akan mengandalkan amalnya untuk mendapatkan pahala.



Tentu saja, hal ini bisa menjadi sebuah muhasabah yang cukup menarik untuk dipikirkan . Kadang-kadang kita terlalu fokus pada melakukan amal-amal ibadah tanpa memperhatikan sejauh mana pemahaman kita tentang agama tersebut. Mungkin saja dengan mengetahui dan memahami agama secara lebih mendalam, kita dapat melakukan amal-amal dengan lebih baik dan bermakna.

Jadi, apakah kamu lebih banyak mengandalkan amalmu daripada memperdalam ilmu agama? Mari kita telusuri lebih jauh tentang hubungan antara ilmu dan amal dalam agama Islam dalam pembahasan kali ini. Siapa tahu, kamu akan mendapatkan wawasan baru yang menarik! Jangan sampai ketinggalan untuk membaca postingan selanjutnya tentang topik ini ya! Semoga bisa memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi kita semua. Terima kasih telah setia mengikuti blog kami!



289. Jika Ilmu Seseorang Telah Sempurna Maka Dia Tidak Akan Mengandalkan Amalnya


1293. Jika ilmu seseorang telah sempurna, maka dia tidak akan menganggap amalnya bersumber dari dirinya. Dia hanya akan melihat bahwa amal merupakan pemberian dari Dzat Yang memberi taufik. 

Ilmu akan menghalangi orang yang cerdas dari melihat bahwa amal itu bersumber dari dirinya atau mencegahnya dari sikap ujub dengan amalannya. 

Hal itu karena ada banyak faktor, antara lain Allah-lah yang memberikan taufik untuk beramal.

Allah ta'alla berfirman:


حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَنَ وَزَيَّنَهُ فِي
قُلُوبِكُمْ ... .


"Allah telah menanamkan perasaan cinta dalam diri kalian terhadap keimanan dan Dia menghiasi hati kalian dengannya." (Al-Hujarât [49]:7)


Dibandingkan dengan segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada kita , maka semua amalmu tidak akan sampai sedikitpun untuk menggantikannya walau hanya dengan satu persennya. 


Jika segala kenikmatan yang besar telah kita rasakan seperti kesehatan , harta , keturunan dan seterusnya , maka akan sangat remeh semua amal dan peribadatan kita untuk menebusnya . Inipun jika amal-amalnya itu selamat dari segala cela dan bersih dari kelalaian.


Apalagi jika ternyata amal tersebut didominasi oleh kelalaian. Sehingga dia seharusnya dikuasai oleh perasaan khawatir kalau-kalau amal tersebut tertolak, takut amalnya banyak kekurangan sehingga mengurangi nilainya, dan sibuk memperhatikan amalnya.


1294. Perhatikanlah orang-orang yang cerdas tentang keadaan mereka. Bahkan malaikat yang terus bersujud kepada Allah sepanjang waktu dan tidak pernah kendor sekalipun mengatakan, "Kami tidak mampu beribadah kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan." 


Ibrahim Al-Khalil mengatakan:


وَالَّذِي أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِي ...

Dan Dzat Yang sangat kuinginkan memberi ampunan padaku. (Asy-Syu'arâ' [26]: 82)

Beliau tidak menyebut-nyebut kesabarannya saat dilemparkan ke dalam kobaran api atau kerelaannya dalam mematuhi perintah Allah untuk menyembelih anaknya.

Rasulullah bersabda:


مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يُنَجِّيْهِ عَمَلُهُ، قَالُوا: وَلَا أَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ:
وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمَتِهِ


"Tak ada seorang pun yang amalnya akan menyelamatkannya." Para sahabat bertanya, "Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak juga aku, melainkan Allah selalu meliputiku  dengan rahmat-Nya. ' (HR. Al-Bukhari (5673) dan Muslim (2816) dari jalur Abu Hurairah)

Perhatikanlah ucapan-ucapan para sahabat yang utama tentang sikap zuhud dan waro nya terhadap berbagai kehidupannya , padahal mereka adalah orang-orang yang paling rajin beribadah dan sangat takut untuk lalai dari beribadah .

Abu Bakr berkata, "Jiwaku dan hartaku hanya untukmu, wahai Rasulullah?

Umar berkata, "Andaikan aku mempunyai sebidang tanah yang luas, tentu akan kugunakan untuk menebus diriku dari perkara menakutkan yang pasti akan menimpaku, meskipun aku belum tahu persis kapan hal itu akan terjadi." 

Ibnu Mas'ud berkata, "Aku berharap setelah kematian, kelak aku tidak dibangkitkan kembali.

Aisyah berkata, "Andai aku menjadi manusia yang dilupakan." 

Semoga Allah meridhai mereka semua.


1295. Telah diriwayatkan dari orang- orang shalih kalangan Bani Israil, betapa sedikitnya orang yang memahami hal di atas. Mereka terlalu mengandalkan amalnya sehingga sering menyebut-nyebutnya di hadapan manusia , padahal sungguh amalan mereka tidak ada secuil helai rambutpun jika di bandingkan dengan berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan untuknya .


***



Mengapa Ilmu Lebih Berharga daripada Amal ? - Imam Ibnul Jauzy
Berkembang menjadi pribadi yang lebih baik tidak hanya tentang menumpuk pengetahuan, tetapi juga tentang mengamalkannya dengan tulus. Imam Ibnul Jauzy dalam kitab Shaidul Khathir menjelaskan bahwa seseorang yang telah memiliki ilmu yang sempurna tidak akan mengandalkan amalnya semata. Sebab, ketika ilmu dan amal dipadukan dengan keikhlasan karena Allah, itulah yang membuat ibadah menjadi bermakna.
Muhasabah diri adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap amal yang dilakukan benar-benar murni ikhlas karena Allah semata. Seseorang yang telah mencapai tingkat kesempurnaan ilmu harus merenungkan lebih jauh tentang tujuan sejati dari setiap amal ibadah yang dilakukan. Hanya dengan niat yang lurus dan tulus lah ibadah menjadi bernilai di mata-Nya.


Sebagai individu yang terus berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita harus selalu mengingat pesan bijak ini. 

Jangan biarkan ego atau pujian dunia menghalangi kita dalam mencapai keikhlasan dalam beribadah. Jadilah seperti bunga yang harum walaupun tertutup di antara dedaunan, tetapi tetap memberikan manfaat bagi sekitarnya.


Jadi, mari kita terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan menjaga keikhlasan dalam setiap langkah yang kita ambil. Karena sesungguhnya, ketika ilmu dan amal kita bersatu dalam ikhlas karena Allah, itulah yang mengantarkan kita pada kebahagiaan sejati.


Salam





BAGIKAN KE   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →

0 comments: