Selasa, 19 Desember 2023
Puisi Sedih Untuk Palestina
Di bawah langit berair air mata,
Palestina, negeri yang rindu damai,
Jeritan hati terdengar di padang gersang,
Sedih merayap dalam kisah yang kelam.
Terkoyak reruntuhan, kota penuh duka,
Senyum anak-anak tergantung di benak,
Gaza, tempat air mata bercampur debu,
Palestina, engkau adalah puisi pilu.
Sungguh, bumi ini menangis bersamamu,
Ketika tembakan merobek malam,
Bertutur dalam nada-nada kesedihanmu,
Palestina, kau adalah luka yang tak kunjung padam.
Jejak-jejak langkah terhempas ke bumi,
Meratap sepi di antara puing-puing,
Tiap reruntuhan adalah saksi bisu,
Palestina, negeri yang merintih.
Al-Quds, kota suci meratap pilu,
Tumpukan batu-batu cinta yang runtuh,
Tembok-tembok menangis di keheningan,
Palestina, kau adalah puisi luka yang dalam.
Ahmad berdoa di bawah langit kelam,
Meratap pada bayangan yang pergi,
Palestina, kau adalah pelukisan kelam,
Dalam warna-warna kehilangan.
Dalam puisi ini, ada getaran getir,
Doa-doaku mengalun, mengusap luka,
Palestina, cinta dalam puisi ini,
Terhanyut dalam air mata yang terus bercucuran
19/12/23
Di bawah langit biru Palestina,
Tanah yang merah bercerita sejarah,
Wahana mimpi bersemi di padang gersang,
Palestina, kau adalah keabadian yang terpahat.
Gaza, engkau menari dalam gemuruh angin,
Di antara reruntuhan, hatimu tetap bersinar,
Cahaya harapan membelai dinding-dinding,
Palestina, kau adalah nyanyian perlawanan.
Di jalan-jalanmu yang berdebu,
Jejak-jejak sejarah terpahat kuat,
Al-Quds, kota suci yang menangis,
Palestina, kau adalah doa yang tak pernah padam.
Olea, pohon zaitun menari di perbukitan,
Menyanyikan lagu perdamaian yang abadi,
Anak-anakmu tersenyum di bawah bulan,
Palestina, kau adalah keadilan yang terpatri.
Di tembok-tembokmu yang mengelilingi mimpi,
Kau melambaikan bendera kebebasan,
Bunga-bunga kebangkitan merekah di tanganmu,
Palestina, kau adalah kisah keberanian.
Dalam sunyi malam yang gelap gulita,
Dengarlah jeritan-jeritan hati yang terluka,
Palestina, kau adalah harapan yang bersinar,
Meski badai melanda, cinta tetap membara.
O Palestina, negeri yang merdeka dalam jiwa,
Puisi ini adalah cinta yang tak terhingga,
Dalam syair ini, kau tetap abadi,
Sebagai kiblat harapan, di setiap langkah kita
19/12/23
0 comments:
Posting Komentar