Senin, 20 Oktober 2014
Jenuh
Jenuh ...
Kemarin biru
Kemarin biru
Hari ini merah
Esok hijau
Lusa aku pun mendua
Hari-hari tampak sama di mataku
Jenuh ...
Ia yang kemarin marah
Hari inipun marah kepadaku
Ia yang kemarin benci
Hari inipun benci kepadaku
Ia , kemarin dan hari ini sama dimataku
Jenuh ...
Dikala matahari
Dikala Rembulan
Memancarkan cahaya
Menerangi Jagat
Tapi hari ini aku masih bergulat dengan kegelapan
Jenuh ...
Mereka yang menangis
Mereka yang meradang
Mereka yang terlena
Mereka yang terjerembab
Mereka merekalah yang menjadi penghias Duniaku
Aku dan hari-hariku
Melangkah , merangkak , berlari
Mengejar apa yang aku tidak tahu yang kukejar
Berlomba yang aku tidak tahu yang ku tuju
Namun aku terus melangkah
Selayaknya titian tangga kejenuhan tengah aku tapaki
Ya Allah
Sungguh , tempat Mu lah yang seharusnya aku tuju
Diri Mu lah yang seharusnya aku berlari ke arahnya
Keridhaan Mu lah yang seharusnya aku merangkak menapakinya
Sungguh ,... hidupku dan jenuh ku
Tiada arti tanpa Mengingat Mu
Karawang , 12 Sep 2014
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →
Faidah atau Puisi Terkait:
Fatamorgana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar