Ad 468 X 60

Rabu, 27 November 2024

Widgets

Kurajut Iman di Tengah Badai Menerpa

Dalam perjalanan hidup, tak jarang kita dihadapkan pada badai ujian yang mengguncang keyakinan. Namun, di tengah derasnya cobaan, iman menjadi tali yang menghubungkan kita dengan Allah, Sang Pemilik Kehidupan. "Kurajut Iman di Tengah Badai Menerpa" adalah Puisi Islami yang menggambarkan perjuangan hati seorang hamba yang tetap teguh meski badai tak henti menghantam. Melalui bait-baitnya, kita diajak merenungi bagaimana keimanan dapat menjadi lentera yang tak pernah padam, memberikan harapan dan kekuatan. Semoga puisi ini menjadi pengingat, bahwa badai hanya sementara, sementara rahmat Allah kekal selamanya.



Baca juga : Memaafkan adalah Cahaya


Kurajut Iman di Tengah Badai Menerpa


Dalam gelap malam yang membekap raga,
Terdengar bisikan lembut, panggilan-Nya di jiwa.
Meski badai menerjang tak kenal lelah,
Iman kurajut, meski dengan tangis penuh keluh kesah.

Setiap hembusan angin membawa ujian,
Namun di dalamnya, kuselami lautan keikhlasan.
Langkah kecil ini tak henti menuju cahaya,
Mencari ridha-Nya di ufuk yang penuh asa.

Tak kupedulikan gemuruh di atas sana,
Karena janji-Nya lebih kokoh dari semua.
Di balik badai, kurasakan pelukan kasih,
Menguatkan hati yang hampir rapuh, hampir tersisih.

Kuteguhkan hati pada ayat-ayat suci,
Mengalirkan tenang pada sungai diri.
Doa-doa menjelma jembatan langit,
Menghubungkan hamba dengan Rabb yang Maha Dekat.

Badai bukan musuh, hanya tamu sementara,
Mengajar sabar, memupuk iman yang membara.
Dengan dzikir, kubangun benteng jiwa,
Menepis resah, menyulam tawakkal yang sempurna.

Ada pelangi setelah hujan, janji Sang Pencipta,
Demikian pula iman yang ditempa dengan cinta.
Di tiap deras air mata, tumbuh kekuatan,
Menjadi saksi perjalanan menuju keabadian.

Badai akhirnya berlalu, berganti teduh,
Mengukuhkan keimanan yang tak lagi rapuh.
Kusadari, badai adalah rahmat tersembunyi,
Mengantar hamba pada Allah yang Maha Tinggi.

Kurajut iman ini dengan benang takwa,
Mengikatnya pada janji-Nya yang tak pernah dusta.
Hingga kelak, saat dunia tak lagi bersuara,
Kuberharap, imanku tetap hidup di surga-Nya.



27 Nov 24


BAGIKAN KE   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →

0 comments: