Puisi Guruku |
Menampakan kilau nya
Menerpa sebuah wajah
Dengan guratan tanpa pamrih
Ia masih berjalan kaki
Menyusuri kelokan jalan ladang penuh ilalang
Tiada aku melihat gurat kejenuhan ..
Tiada aku melihat getir kepahitan ..
Ia masih tampak tegap
Walau balutan tubuh kering itu
Menampakan peluh bersama dunia
Dunia yang kadang mencemoohnya dan mentertawakannya
---> indahnya puisi tentang ibu <-----
Tergagap aku melihatnya
Ia masih mengenaliku
Walau puluhan tahun aku menghilang
Ia bersama dunianya dan aku bersama duniaku
---> Puisi tentang Dunia <-----
Ada selaksa Rindu pada tatapan itu
Aku bersama pelukan tetesan air mata
Aku dengan pandanganku dan ia bersama kasih sayangnya
Dan Aku yang dulu bersama ia dengan sejuta kenangan
Wahai guruku ...
Seyogyanya engkau bersama sehatmu
Semestinya engkau bersama bahagiamu
Aku disini turut bahagia untukmu
Wahai guruku ...
Di kala kebodohan itu menggelapiku
Engkau jadikan aku terang dengan Ilmu
Engkau tunjukan aku jalan menuju ilmu
Wahai guruku ...
Redup redam hidupmu bersama kesederhanaan
Timpang ironi dengan gemerlap Dunia
Aku seolah melihat engkau berdiri tanpa penopang
Wahai Guruku ...
Di heningnya malam ini
Aku masih terjaga dan mengingatmu
Sebuah kalimat yang membuat hatiku tertegun
" Jangan engkau simpan dunia di hatimu
Karena ia akan meninggalkanmu
Namun tatap dan tujulah negeri Akhiratmu
Sesungguhnya itulah tujuan dari semua orang cerdas "
Terima kasih
Guruku ..
Karawang , 18,12,19
Irvan Mulya
Puisi Islami Terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar