Berkata Nabi Sulaiman kepada putranya :
Wahai
putraku ...
Janganlah engkau heran ...
Dengan sebagian orang yang binasa
Bagaimana bisa ia binasa ?
Bagaimana bisa ia terluput dari Nya ?
Wahai putraku ...
Lihatlah Dunia ..
Sungguh di kala engkau bangun
Ia akan mentertawakanmu ..
Menceraikanmu dari kekasih sejati
Wahai putraku ...
Lihatlah negeri akhirat ..
Di sana jelaga-jelaga cahaya
Berkilau bersama mutiara bidadari
Menyapa akan keabadian kenikmatan
Wahai putraku ...
Tahukah sebagian orang yang selamat
Bagaimana ia bisa selamat ?
Tahukah sebagian orang yang celaka
Bagaimana ia bisa celaka ?
Wahai putraku ...
Tidak ada sebuah kekayaan
Yang melebihi tubuh yang sehat
Dan tiada kenikmatan
Yang melebihi ketentraman jiwa !
Wahai putraku ...
Di kala tubuh ini letih dengan Dunia
Di kala hati ini pilu dengan Dunia
Di kala engkau berpeluk air mata dengan Dunia
Namun jangan sampai engkau menjadi orang-orang yang menangis di Akhirat
Tiada Kebahagiaan yang Hakiki
Tiada Ketentraman yang Abadi
Tiada Kedamaian yang Sejati
Tiada Keadilan yang Jujur
Semuanya akan engkau dapatkan di negeri Akhirat
Saat ini ..
Negeri Akhirat mungkin sebagai sebuah cerita
Dan Negeri Dunia adalah kenyataan
Namun ingat ...
Esok atau lusa
Negeri Dunia akan menjadi cerita
Dan negeri Akhirat adalah nyata
Wahai putraku ...
Di kala tubuh ini letih dengan Dunia
Di kala hati ini pilu dengan Dunia
Di kala engkau berpeluk air mata dengan Dunia
Namun jangan sampai engkau menjadi orang-orang yang menangis di Akhirat
Tiada Kebahagiaan yang Hakiki
Tiada Ketentraman yang Abadi
Tiada Kedamaian yang Sejati
Tiada Keadilan yang Jujur
Semuanya akan engkau dapatkan di negeri Akhirat
Saat ini ..
Negeri Akhirat mungkin sebagai sebuah cerita
Dan Negeri Dunia adalah kenyataan
Namun ingat ...
Esok atau lusa
Negeri Dunia akan menjadi cerita
Dan negeri Akhirat adalah nyata
Kitab : Hilyah Aulia (dan sebagian tambahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar