Senin, 23 Desember 2024
Sahabatku
Persahabatan adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah Subhanahu wa ta'alla berikan dalam hidup kita. Dalam perjalanan ini, sahabat menjadi cerminan kekuatan, penghibur dalam kesedihan, dan teman dalam perjuangan. Namun, apa yang terjadi ketika seorang sahabat pergi, meninggalkan kita dalam kesunyian? Puisi berjudul "Sahabatku" ini adalah ungkapan hati tentang kehilangan, rindu, dan doa yang teriring untuk seorang sahabat tercinta. Dengan bahasa yang menyentuh, puisi ini mengingatkan kita tentang arti persahabatan sejati, keikhlasan, dan harapan untuk bertemu kembali di jannah-Nya. Mari kita renungkan bersama.
Baca juga : Sedekah adalah Tameng dari Kemurkaan Nya
" SAHABATKU "
Di hamparan waktu yang terus berlalu,
Sahabatku, namamu masih terukir pilu.
Kita pernah bersama dalam suka dan duka,
Kini kau pergi, meninggalkan jejak luka.
Setiap doa yang kubisikkan di sajadah malam,
Namamu hadir dalam nyala harapan kelam.
Kuharap kau di sana, dalam damai abadi,
Bersama cahaya-Nya, lepas dari dunia yang penuh duri.
Sahabatku, ingatkah saat kita bertukar senyum?
Di bawah langit yang biru, tanpa keluh dan gerum.
Namun dunia fana ini tak memberi jaminan,
Perpisahan adalah takdir yang pasti datang perlahan.
Kini aku melangkah, meski rapuh dan lunglai,
Kenanganmu menjadi pelita, tak akan pernah sirna.
Di setiap sujud, kudoakan keselamatanmu,
Agar kau diampuni, dipeluk dalam rahmat-Nya yang syahdu.
Betapa dunia ini terasa hampa tanpamu,
Namun iman menguatkanku bahwa kau ada di surga yang syahdu.
Kau tinggalkan dunia, tapi bukan di hati,
Sahabatku, aku tetap merindu, meski ini hanya mimpi.
Di Alquran, kubaca ayat-ayat cinta-Nya,
Mencari penghiburan atas kehilanganku yang nyata.
Kuharap kita dipertemukan di jannah yang indah,
Di mana tak ada duka, hanya bahagia yang merekah.
Sahabatku, kau ajarkan arti sebuah ketulusan,
Menggenggam ukhuwah dengan penuh keikhlasan.
Kini aku belajar dari jejak yang kau tinggalkan,
Menjadi hamba-Nya yang kuat meski dalam kesendirian.
Malam ini, air mata kembali jatuh di pipi,
Bukan karena lemah, tapi karena rindu tak henti.
Sahabatku, sampai jumpa di keabadian nanti,
Di sisi Allah, di mana kita akan bersatu kembali.
Puisi Terbaik Islami
23 Desember 2024
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →
Faidah atau Puisi Terkait:
Cinta Ibroh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar