Selasa, 08 April 2014
Puisi Humor Islami "RAYUAN SEORANG AHLI TAJWID"
Aku bagaikan berjumpa dengan Saktah
Hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.
Aku di matamu
Mungkin bagaikan Nun Mati di antara idgham Billaghunnah,
Terlihat, tapi dianggap tak ada...
Aku ungkapkan
Maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang...
jelas dan terang...
Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi,
Maka jika aku bertemu dirimu,
Itu cinta namanya ....
Sejenak pandangan kita bertemu,
Lalu tiba-tiba semua itu
Seperti Idgham Mutamaatsilain melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Lazim ...
Paling panjang di antara yang lainnya...
Paling panjang di antara yang lainnya...
Setelah kau terima cintaku,
Hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro..
terpantul-pantul dengan keras...
Hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro..
terpantul-pantul dengan keras...
Dan akhirnya setelah lama kita bersama,
Cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu...
Cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu...
Sayangku padamu seperti Mad Thobi'I dalam quran.
Buanyaaakkk beneerrrrr....
Buanyaaakkk beneerrrrr....
Semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham Bilaghunnah ya,..
cuma berdua, Lam dan Ro' .
cuma berdua, Lam dan Ro' .
Layaknya Waqaf Mu'annaqah,
Engkau hanya boleh berhenti di salah
satunya, dia atau aku ?
Engkau hanya boleh berhenti di salah
satunya, dia atau aku ?
Meski perhatianku ga terlihat kaya Alif Lam Syamsiah,
Cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah,
... terbaca jelas !! ...
Cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah,
... terbaca jelas !! ...
Yang, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain...
Perjumpaan 2 huruf yang makhrajnya sama tapi berlainan sifat
Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim,
Terhenti sempurna di akhir hayat.
Perjumpaan 2 huruf yang makhrajnya sama tapi berlainan sifat
Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim,
Terhenti sempurna di akhir hayat.
Sama halnya dgn Mad 'Aridh
Dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti,
Seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti,
Seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Layaknya huruf Tafkhim,
Namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja,
Begitu juga aku yang hanya untukmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlisukun.
Salam ,
Salam ,
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →
Faidah atau Puisi Terkait:
Salam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
(y) ijin share ea ..
Posting Komentar