Dalam Islam . Cinta bisa bermakna penghambaan yang total terhadap sang Khaliq . Seorang hamba yang mencintai Rabb nya pastinya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa meraih Cinta Nya. Atau seorang hamba yang mencintai kepada RasulNya dan ia akan senantiasa berupaya untuk mencontoh Rasul-Nya karean wajar bahwa Sosok tersebut ia cintai . Maka kita sebagai para pencintanya akan berupaya mencocoki orang yang di cintanya .
Begitu juga dalam pengertian umumnya antara sesama mahluk Allah . Misal antara sesama manusia . Seorang lelaki di anugerahi rasa suka dan cinta terhadap lawan jenisnya begitu pula sebaliknya . Seorang Orang tua dia pasti akan cinta kepada anak-anaknya . Atau sebaliknya seorang anak akan mencintai orang tuanya .
Atau seorang manusia cinta kepada mahluk lain dari ciptaan Nya semisal binatang atau sejenisnya .
Cinta memang buta kata orang . Jika kita sudah cinta , maka akal logika tidak bisa lagi berperan disana . Jika kita sudah suka , maka siapapun dia kita tidak akan perduli dan kita menyukainya setulus hati .
Berikut ini kami rangkum dari beberapa Puisi Terbaik tentang Cinta yang ada di Blog ini . Yang memiliki rating dan jumlah pembaca yang begitu banyak . Semoga ini bisa menambah wawasan dan khazanah emosi kita tentang memahami apa itu Cinta .
Baca juga Puisi Terbaik Islami Pilihan sebagai Pembangun Jiwa
Puisi Cinta ke 1
Puisi ini luar biasa indahnya . Menggambarkan tentang penggambaran Cinta yang sulit kita bisa memahaminya dengan pasti . Kata demi kata dalam Puisi ini seolah mengajak para pembaca untuk menghayati betapa dalamnya perasaan hati manusia terhadap Cinta . Tidak sesederhana yang kita ketahui . Cinta memiliki makna yang sangat dalam jika kita merujuk pada Puisi tentang cinta berikut ini dan sulit akal biasa akan memahaminya :
Cinta ,
Ia adalah sosok yang menjadikan kita serasa kerdil
Di perbudak olehnya layaknya seorang emban dibawah titah sang tuan
Cinta ,
Ia tak mampu di urai dengan kata-kata
Tak mampu di jelaskan dengan seribu kalimat
Cinta ,
Manakala Ia menjadi tak terkendali
Menerobos menerawang cakrawala tak terbatas
Tiada yang mampu menguras daya dan kekuatan ini
Kecuali , karena cinta
Tiada yang mampu menumpahkan air mata sederas ini
Kecuali , karena cinta
Tiada yang mampu menjadikan ia layaknya malaikat
Kecuali , karena cinta
Tiada yang mampu menjadikan ia layaknya setan
Kecuali , karena cinta
Tiada yang sanggup memikul beban sepemikulan gunung
Kecuali , karena cinta
Tiada yang mampu merobohkan benteng seribu tiang
Kecuali , karena cinta
Aku tak berdaya oleh cinta
Engkaupun tak berdaya oleh cinta
Dan Cinta sendiri berlabuh diatas singgasana nya
Tersenyum simpul dengan kemenangannya
Karawang , 02 januari 2012
Puisi Cinta ke 2
Puisi tentang Cinta berikutnya adalah masih dengan tema yang sama , yakni penjabaran tentang makna apa itu Cinta . Disini , Tulisan Puisi menggunakan kata-kata pilihan yang lebih singkat namun penuh dengan makna yang luas . Kita bisa menelaah kata demi kata seolah-olah memiliki falsafah tersendiri . Ajaib . Berikut puisi cinta yang kedua:
Cinta adalah kekuatan
Yang mampu ...
Mengubah duri jadi mawar
Mengubah cuka jadi anggur
Mengubah malang jadi untung
Mengubah sedih jadi riang
Mengubah setan jadi nabi
Mengubah iblis jadi malaikat
Mengubah sakit jadi sehat
Mengubah kikir jadi dermawan
Mengubah kandang jadi taman
Mengubah penjara jadi istana
Mengubah amarah jadi ramah
Mengubah musibah jadi muhibah
Mengubah ramai jadi sepi
Mengubah buruk jadi indah
Mengubah mendung jadi pelangi
Mengubah tua jadi muda
Mengubah senyum jadi air mata
Mengubah benci jadi sayang
Mengubah pahit menjadi manis
Mengubah Kasar jadi lembut
Itulah cinta
Cinta ,
Ia tidak berwujud
Kini engkau mengenalnya ,
Tapi esok engkau meninggalkannya
Cinta ,
Sebelum engkau mengucapkannya
Engkau tidak faham apa yang engkau ucapkan
Ia mendahuluimu ketika engkau ucapkan , tapi Ia tiada !!
Cinta ,
Engkau bisa terjerembab , tak bisa bangun kembali
Tapi engkau pun bisa berdiri , hingga engkau terbang
Merentangkan sayap , seolah langit milikmu
Cinta ,
Aku disini bersamamu
Memeluk dirimu
Yang tiada bisa aku sentuh
Karawang , 12 September 2012
Puisi Cinta ke 3
Puisi tentang cinta berikut ini adalah penggambaran khidmatnya seorang murid terhadap gurunya . Dia gambarkan sosok yang ia kagumi . Sosok yang menjadi panutan semangatnya . Menjadi seorang Guru memang berat . Tidak mudah sosok yang kelak menjadi corong utama manusia menjadi cerdas ini untuk kita ikuti dan teladani . Hari ini , ketika sosok guru di gambarkan begitu sederhana . Sederhana dalam hidupnya juga sederhana dalam kesejahteraannya . Tanpa bermaksud menyinggung masalah politik kontemporer disini . Tanpa basa basi lagi Berikut adalah contoh Puisi Tentang Cinta kepada sang Guru.
Guruku
Bias Cahaya Matahari itu
Menampakan kilau nya
Menerpa sebuah wajah
Dengan guratan tanpa pamrih
Ia masih berjalan kaki
Menyusuri kelokan jalan ladang penuh ilalang
Tiada aku melihat gurat kejenuhan ..
Tiada aku melihat getir kepahitan ..
Ia masih tampak tegap
Walau balutan tubuh kering itu
Menampakan peluh bersama dunia
Dunia yang kadang mencemoohnya dan mentertawakannya
Tergagap aku melihatnya
Ia masih mengenaliku
Walau puluhan tahun aku menghilang
Ia bersama dunianya dan aku bersama duniaku
Ada selaksa Rindu pada tatapan itu
Aku bersama pelukan tetesan air mata
Aku dengan pandanganku dan ia bersama kasih sayangnya
Dan Aku yang dulu bersama ia dengan sejuta kenangan
Wahai guruku ...
Seyogyanya engkau bersama sehatmu
Semestinya engkau bersama bahagiamu
Aku disini turut bahagia untukmu
Wahai guruku ...
Di kala kebodohan itu menggelapiku
Engkau jadikan aku terang dengan Ilmu
Engkau tunjukan aku jalan menuju ilmu
Wahai guruku ...
Redup redam hidupmu bersama kesederhanaan
Timpang ironi dengan gemerlap Dunia
Aku seolah melihat engkau berdiri tanpa penopang
Wahai Guruku ...
Di heningnya malam ini
Aku masih terjaga dan mengingatmu
Sebuah kalimat yang membuat hatiku tertegun
" Jangan engkau simpan dunia di hatimu
Karena ia akan meninggalkanmu
Namun tatap dan tujulah negeri Akhiratmu
Sesungguhnya itulah tujuan dari semua orang cerdas "
Karawang , 18 Desember 2012
Puisi Cinta ke 4
Puisi cinta ke empat ini menggambarkan kecintaan seseorang terhadap seorang gadis . Cinta yang berakhir dengan perpisahan . Cinta yang tak tergantikan . Ketika semua telah tiada , Cinta itu bagaikan sosok yang di rindukannya . Teramat dalam rasa perpisahan itu ia rasakan . Sehingga sosok bidadari dalam Puisi ini seolah tak tergantikan oleh seorang pun . Berikut Puisi tentang Cinta untuk seorang Bidadari .
Bidadariku
Bidadariku ...
Namamu tak terukir
Dalam catatan harianku
Asal usulmu tak tampak
Dalam lakon kehidupanku
Bidadariku ...
Wajah wujudmu tak terlukis
Dalam sketsa mimpi mimpiku
Indah suaramu tak terekam
Dalam pita batinku
Bidadariku ...
Engkau ada di ujung kerinduanku
Engkau hadir di bulir air mataku
Engkau tawarkan kesejukan
Ketika aku terkapar lelah dengan kecewa
Bidadariku ...
Akankah engkau ada ketika aku datang?
Akankah engkau hadir ketika aku mengetukmu ?
Di kala itu semua tiada yang memperdulikanku
Kecuali engkau memeluk ku bersama Nirwana
23 Oktober 2014
Puisi Cinta ke 5
Puisi tentang Cinta berikutnya adalah sebuah puisi perjalanan bahtera kedua insan yang telah di naungi oleh payung keluarga . Keduanya mengarungi lika-liku sebagai kedua insan yang harus menunjukan komitmennya dalam sebait ikrar Cinta . Seorang istri semestinya harus bisa berkhidmat kepada suaminya , karena suaminya lah Imam dalam hidupnya . Tidaklah sebaliknya . Istri yang justru menyetir akan keberadaan sosok suami dalam hidupnya . Ini adalah sungguh keadaan keluarga atau rumah tangga yang sangat memprihatinkan . Berikut gambaran dari kekecewaan seorang suami terhadap istrinya .
Puisi untuk Istriku
Aku melihat pagi tanpa embun
Gemericik air diladang seolah sunyi
Benarkah aku dalam sadar ?
Kenapa dengan duniaku ?
Rupanya engkau ada disana
Bersolek dengan segudang ambisimu
Menajamkan mata keangkuhan
Sungguh yang kulihat adalah sosok kenaifan
Istriku ...
Dimana jejak jejak kakimu dulu
Aku tiada menemukan sekalipun aku merangkak
Istriku ...
Masih ingatkah engkau pada sandalku ini?
Ketika aku bertemu denganmu di telatar masjid?
Istriku ...
Kalimat yang paling ku rindu dari dirimu
" Assalamu'alaikum suamiku " , akankah itu terulang lagi ?
Istriku ...
Dimana ku sedang merebahkan diri
Tanganmu selalu menopangku dengan pelukan
Itriku ...
Untaian dzikir tasbih yang biasa kau perdengarkan
Akankah sudi engkau perdengarkan kembali ?
Istriku ...
Dimana dunia ini engkau tertatih dengannya
Sungguh engkau tahu kalau aku selalu memapahmu
Karena ...
Aku dan dirimu
Termaktub dalam lembaran lauh mahfudz yang berbingkai Kasih
Istriku ...
KINI dan entah esok LUSA
Engkau telah tiada , terkikis dengan gemerlapnya dunia
Menenggelamkan dermaga bersama asa diriku
Istriku ...
Bukankah kertas yang telah kusut
Tiada bisa kembali sempurna sedia kala ?
Maka demikianlah diriku yang engkau cabik dengan khianat
Damar dalam kamarku meredup
Aku masih bisa tertata dan menata kalimat untukmu
Tinta air mata yang kutoreh di selembar asaku
Teriring dan teruntuk dirimu nun jauh disana
Istriku ...
Hening dan beningnya pagi ini
Tiada mampu menghilangkan setitik asa untuk mu
Untuk dirimu dengan do'aku ...
Puisi Cinta ke 6
Yang terakhir Puisi tentang Cinta adalah Cinta dari seorang anak terhadap orang tuanya dalam hal ini sosok IBU . Bakti anak wajib di tunjuk kan . Ibu adalah sosok yang melahirkan seorang anak . Betapa pengorbanan seorang Ibu tidaklah terhitung dan teramat besar buat si anak . Maka seyogyanya seorang anak harus menaruh Cinta kepada Ibunya . Menaruh sayang terhadap ibunya , Hormati ibunya dan taati segala apa yang dia minta terkecuali jika ibu menyusuh pada perkara kemaksiatan . Maka agamapun menaruh peranan Ibu sangatlah besar lebih besar dari peranan seorang ayah . Bahkan agamapun pernah menyebutkan bahwa surga itu ada pada keridhaan seorang Ibu .
Puisi Untuk Ibu
Di ujung ufuk timur ...
Ketika mentari menampakan kuasanya
Engkau telah berada disana
Memapahku dari rangkakan
Tiada yang terucap dari linangan air matamu
Kecuali engkau menjawab dengan senyuman
Ketika aku tertatih , tersandung dan terjerembab
Engkau menunjukan duniaku
Wahai engkau Ibu ,
Linangan air matamu di tengah malam untuk ku
Sungguh ....
Tiada mampu ku basuh dengan sejuta materi
Wahai engkau ibu ,
Peluh dari dahi dan wajahmu untuk ku
Sungguh ...
Tiada mampu ku keringkan dengan segunung emas
Telah habis air mata ini untuk mu
Telah habis materi ini ku hamparkan untukmu
Namun aku tiada mendapatkan sebanding dan separuh
Dari kasih sayangmu untuk ku
Karawang , 20 Desember 2014
Demikianlah enam Puisi Terbaik Islami yang membawa tema tentang CINTA. Selayaknya kita bisa mengambil Ibroh atau pelajaran dari puisi-puisi tersebut diatas .
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar