Marah |
Engkau lihat percikan nya ?
Engkau cium bau hangusnya ?
Engkau raba panas rasanya ?
Tiada yang bisa menghentikannya
Tatkala engkau sulut dengan berbagai sumbu
Sumbu yang menyinggung keegoisannya ?
Dan sumbu manakala engkau abaikan keluhannya ?
Ia adalah Marah
Sungguh Syetan beriringan dengannya
Menari dan berjoged suka cita
Menabuh genderang perang permusuhan kepada manusia
Ia adalah Marah
Lihat , dia yang tampak lugu
Lihat , dia yang tampak manis
Menjadi buruk rupa tatkala di hampirinya
Ia adalah Marah
Tatkala engkau bukan menjadi engkau
Tatkala Dia bukan seperti Dia
Seolah , syetan mewujudkan dirinya dan engkau kalah
Ia adalah Marah
Tiada memiliki teman
Tiada memiliki kasih sayang
Yang tersisa hanyalah Kebencian
baca juga tentang puisi keutamaan sifat malu
Ia adalah Marah
Ketika , Mahluk termulia Rasulullah
Menjanjikan Bidadari Syurga terbaik pilihan
Teruntuk hamba yang mampu menundukannya
Ia adalah Marah
Musuh dari Sabar
Malaikat enggan memberikan do'a kepadanya
Dan di sana Murka Allah telah menanti
Ia adalah Marah
Pernahkah ia akan mengingatmu ?
Pernahkah ia akan pedulimu
Tatkala engkau termakan makarnya ?
Ia adalah marah
Aku dan dirimu adalah sama
Mahluk lemah penuh dengan cacat dosa
Namun aku berharap , berilah aku hidayah untuk menjauhi nya
Irvan Mulya
23-04-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar