Ad 468 X 60

Kamis, 30 Juli 2020

Widgets

Bulir Air Mata

Bulir Air Mata
Siang di tepi teriknya Matahari
Ketika helaan nafas panjang 
Ketika debu menderu bersama abu
Aku sedang berkenalan dengan kesabaran

Tiada lagi hari itu 
Kecuali , manakala aku berjibaku diatasnya
Mengais sejengkal asa ku ..
Untuk mereka yang tengah menengadahkan mulutnya kepadaku



Asa adalah Asa
Entah apa Ia masih mengenaliku ?
Atau entah apa Ia masih menginginkanku ?
Aku hanya menunggu disini bersama debu ..

Air mata seolah telah menjadi peluh
Mengering , tandus , terserap panas
Lelah seolah telah menjadi selimut
Menutupku dengan tiada batas 

Keluh kesah adalah buih 
Tiada berbekas dan tiada bisa menopangku
Hingga sampai untuk merangkak pun 
Aku merintih tertelan dingin 

Anak-anaku dan istriku
Mereka adalah bulir air mataku
Ketika peluh dan lelah ini
Ingin ku sampaikan , ini Maafku

Ya Allah Ya Rahiim ...
Inilah aku hamba-Mu
Sungguh Engkau Maha Mengetahui
Entah apa yang tengah Engkau timpakan kepadaku

Ya Malik Yang Menguasai Semesta
Inilah aku hambaMu
Sungguh Seluruh Kemuliaan ada pada Mu
Berikanlah kebahagiaan hari ini walau setitik

Oleh Irvan Mulya | 12/07/19

Original Content Puisi islami Terbaik




 







BAGIKAN KE   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Hak Cipta:© Copyright 2014 - Puisi Terbaik Islami
Puisi Islami Terbaik pembangun jiwa , penggugah hati . Puisi Pilihan yang bisa menjadikan Anda untuk terpacu mengamalkan kebaikan Read More →

0 comments: