Waktu , ia adalah laksana pedang
Melewatimu tanpa kau ketahui
Menikam mu tanpa kau kehendaki
Waktu , Ketika kau menangis pilu
Dengan rentetan kisah yang tak bisa kau ulangi kembali
Di iringin seribu penyesalan yang tiada pelipurnya
Waktu , bahkan engkau sering mencacinya !
Engkau katakan "Ia Sial ! " , "Ia Apes !" ...
Padahal engkau tahu bahwa itu semua dari kebodohanmu sediri
Waktu , dimana kau menjadi berubah
Ia yang bisa menjadikanmu shaleh
Bahkan Ia yang bisa menjadikanmu kufur ...
Waktu , ketika itu menjadi kebodohanmu
Laksana seorang pandir engkau melewatinya
Bersama dengan kesalahan dan kebodohanmu yang sia-sia
Waktu , ia yang akan menjadi hakim mu kelak
Kau hiasi Ia dengan kemunafikanmu
Dan kau arungi Ia dengan segala kemungkaranmu
Duhai kiranya engkau yang berada di ujung waktu
Tidak kah engkau sadar ?!
Tidak kah engkau pernah melihat sejenak ?! ...
Lihatlah dirimu !! ,
Kau telah lumuri "Ia" dengan segala nista dan Kotoran !
Padahal kelak engkau butuh hijab dengan "nya" !
Pandangilah dirimu !! ,
Kau habiskan "Ia" dengan segala kesia-sia an !
Padahal engkau butuh "Ia" sebagai penolongmu !
Sungguh engkau yang telah membunuh "nya"
Kelak Ia akan menikam mu laksana pedang
Diatas lantai air mata penyesalanmu !
Waktu , sejatinya Ia adalah Rabbul 'Alamin
Ia memberikan ladang untuk mu bercocok tanam
Ia yang berharap engkau bisa menanamnya dengan baik
Menepilah wahai hamba Allah !
Menepilah bersama Waktu !
Rangkul lah Ia, Peluk lah Ia
selayaknya engkau bersama kekasihmu ...
Karawang , 10 Maret 2013
Hamba yang faqir di hadapan Nya
Maaf, itu tulisan dari ketentuannya rancu tuh, maksudnya dilarang izin? jadi boleh langsung copas gitu?
BalasHapusmotivasi 1st : Mana tulisan DILARANG IZIN nya ?? kagak ada . Ah macem2 aja luh ..
BalasHapus