Janganlah engkau merasa aman
Dari kematian ....
Dari kematian ....
walau sekejapan mata
ataupun satu tarikan nafas
Mati pasti menghujammu
Walau engkau berlindung
dengan tabir-tabir dan penjaga
ataupun satu tarikan nafas
Mati pasti menghujammu
Walau engkau berlindung
dengan tabir-tabir dan penjaga
Ia datang tidak pernah engkau duga
Ia hadir hanya untuk melepas segala kenikmatan mu
Ia yang tidak perduli akan keadaan dirimu saat itu
Dirimukah yang ada di sana ?
Berjalan lengang seolah hidupmu panjang ?
Berandai andai dengan segala fatamorgana dunia
Tidakkah engkau lihat , "Ia" kerap mengintaimu ?
Ketika taubat , yang engkau dengarkan
Ketika itu pula kesombonganmu bicara ...
Ia hadir hanya untuk melepas segala kenikmatan mu
Ia yang tidak perduli akan keadaan dirimu saat itu
Dirimukah yang ada di sana ?
Berjalan lengang seolah hidupmu panjang ?
Berandai andai dengan segala fatamorgana dunia
Tidakkah engkau lihat , "Ia" kerap mengintaimu ?
Ketika taubat , yang engkau dengarkan
Ketika itu pula kesombonganmu bicara ...
" Esok dan Lusa " serta " esok dan lusa "
Ketika nasihat yang engkau dapatkan
Engkau menghinakannya ,.. selayaknya kotoran !!
Sungguh ,...
Jikalau "esok" itu , jikalau "lusa" itu ,...
Ia akan menghampirimu ?!
Mematahkan urat nadimu ?!
Menyungkurkan kesombonganmu ?!
Duhai hamba yang lemah ...
Dirimu adalah seorang yang tidak mengasihani akan dirimu sendiri !
Ingatlah ketika orang bijak mengatakan ,
" Berpagi harilah engkau dalam keadaan bertobat
dan bersore harilah engkau dalam keadaan bertaubat "
Sungguh jati dirimu ada pada cerminmu sendiri
Engkau yang membunuh hari-harimu dengan sia-sia
Ketika nasihat yang engkau dapatkan
Engkau menghinakannya ,.. selayaknya kotoran !!
Sungguh ,...
Jikalau "esok" itu , jikalau "lusa" itu ,...
Ia akan menghampirimu ?!
Mematahkan urat nadimu ?!
Menyungkurkan kesombonganmu ?!
Duhai hamba yang lemah ...
Dirimu adalah seorang yang tidak mengasihani akan dirimu sendiri !
Ingatlah ketika orang bijak mengatakan ,
" Berpagi harilah engkau dalam keadaan bertobat
dan bersore harilah engkau dalam keadaan bertaubat "
Sungguh jati dirimu ada pada cerminmu sendiri
Engkau yang membunuh hari-harimu dengan sia-sia
Menelantarkan nafas hakikat hidupmu sendiri
Meracuni setiap tegukan nafasmu sendiri
Dalam keadaan engkau tahu bahwa itu " syaithan "
Padahal " Ia " , akan menghabisimu dalam satu pukulan
Bilakah hari itu ada ?
Bilakah "Ia" datang tanpa engkau duga ?
Dimana kesombonganmu ?
Dimana keangkuhanmu ?
Engkau hamba Allah
Bilakah "Ia" datang tanpa engkau duga ?
Dimana kesombonganmu ?
Dimana keangkuhanmu ?
Engkau hamba Allah
Dimana engkau selalu terjaga dari mimpi dan ambisimu ...
Mimpi indah ingin menjadi Raja ?
Mimpi indah bermandikan 'belaian' dunia ?
Engkau hamba Allah
Tidakkah engkau pernah terjaga ?
Engkau hamba Allah
Tidakkah engkau pernah terjaga ?
Bagaimana "ia" akan mendatangimu ?
Bagaimana "ia" akan menghabisimu ?
Meleburkan segala ambisi dan mimpimu ...
Ingatlah bahwa" Ia " ada disana ,... dekat bersamamu !!
Mengintaimu .... Siap menjeratmu .....
Selayaknya hewan berhadapan dengan mangsanya
Bagaimana "ia" akan menghabisimu ?
Meleburkan segala ambisi dan mimpimu ...
Ingatlah bahwa" Ia " ada disana ,... dekat bersamamu !!
Mengintaimu .... Siap menjeratmu .....
Selayaknya hewan berhadapan dengan mangsanya
Salam puisi pak,puisinya bagus kebetulan saya juga punya puisi yang sama 3 PUISI TENTANG KEMATIAN DAN KESEDIHAN
BalasHapussama-sama pak ... saling mengingatkan dengan puisi . Mudah-mudahan menjadi teguran buat kita semua .
BalasHapusbagus ...like it
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSubhanallah... semoga bisa menjadi pengingat buat kita semua
BalasHapuskeren puisinya semoga puisi kematian diatas dapat meberi kita banyak pelajaran bahwa hidup hanya sementara.
BalasHapussiapa yg cipta kan.?
BalasHapus