Aku melihat pagi tanpa embun
Gemericik air diladang seolah sunyi
Benarkah aku dalam sadar ?
Kenapa dengan duniaku ?
Rupanya engkau ada disana
Bersolek dengan segudang ambisimu
Menajamkan mata keangkuhan
Sungguh yang kulihat adalah sosok kenaifan
Istriku ...
Dimana jejak jejak kakimu dulu
Aku tiada menemukan sekalipun aku merangkak
Istriku ...
Masih ingatkah engkau pada sandalku ini?
Ketika aku bertemu denganmu di telatar masjid?
Istriku ...
Kalimat yang paling ku rindu dari dirimu
" Assalamu'alaikum suamiku " , akankah itu terulang lagi ?
Istriku ...
Dimana ku sedang merebahkan diri
Tanganmu selalu menopangku dengan pelukan
Itriku ...
Untaian dzikir tasbih yang biasa kau perdengarkan
Akankah sudi engkau perdengarkan kembali ?
Istriku ...
Dimana dunia ini engkau tertatih dengannya
Sungguh engkau tahu kalau aku selalu memapahmu
Karena ...
Aku dan dirimu
Termaktub dalam lembaran lauh mahfudz yang berbingkai Kasih
Istriku ...
KINI dan entah esok LUSA
Engkau telah tiada , terkikis dengan gemerlapnya dunia
Menenggelamkan dermaga bersama asa diriku
Istriku ...
Bukankah kertas yang telah kusut
Tiada bisa kembali sempurna sedia kala ?
Maka demikianlah diriku yang engkau cabik dengan khianat
Damar dalam kamarku meredup
Aku masih bisa tertata dan menata kalimat untukmu
Tinta air mata yang kutoreh di selembar asaku
Teriring dan teruntuk dirimu nun jauh disana
Istriku ...
Hening dan beningnya pagi ini
Tiada mampu menghilangkan setitik asa untuk mu
Untuk dirimu dengan do'aku ...
Puisi Islami Terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar