Akankah ia tahu apa yang ku derita
kuterduduk, ia bertanya apa keluhmu ceritakanlah
Aku berbisik rasa lebih pedih dari yang terkata
Aku berbisik rasa lebih pedih dari yang terkata
Wahai dokter, dengan tekad aku bertemu
Engkau bukanlah penguasa apa yang terasa
Engkau bukanlah penguasa apa yang terasa
Aku tak keluhkan demam sebagai alasan
Justru demam mengeluhkan apa yang terlaksana
Justru demam mengeluhkan apa yang terlaksana
Kubuka tenggorokan agar kau pandangi
Katakan padaku: Halalkah termakan olehnya
Katakan padaku: Halalkah termakan olehnya
Wahai dokter, mengertikah kau obat hatiku
Mata hati lebih penting dari kurus tubuhnya
Mata hati lebih penting dari kurus tubuhnya
Kusingkap dadaku untukmu jawablah
Dengarkah kau lantunan Qur'an di dalamnya
Dengarkah kau lantunan Qur'an di dalamnya
Engkau bilang dalamnya ada panas membara
Dan Keringat dingin tak suka kau pertanyaannya
Dan Keringat dingin tak suka kau pertanyaannya
Kau letakkan dalam mulutku termometer
Katakanlah, apa terasa iman tinggi panasnya
Katakanlah, apa terasa iman tinggi panasnya
Sakitku karena menularnya dosa-dosa
Bukan karena influenza ataupun batuknya
Bukan karena influenza ataupun batuknya
Bila kau seorang dokter apa obatnya ?
Atas dosa diatas kepalaku gunung laksananya ?
Atas dosa diatas kepalaku gunung laksananya ?
Kami slalu tanya apa obat bila jatuh sakit
Padahal sakitnya Kalbu harus lebih bertanya
Padahal sakitnya Kalbu harus lebih bertanya
dari seorang teman ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar