Lembayung senja telah kulihat di ufuk barat
Sayup ku dengar indahnya Adzan di ujung jalan sana
Tak terasa hari yang penat telah kulewati
Meluruhkan kebosanan yang tak kunjung hilang
Sebongkah rinduku tiba-tiba menyeruak
Tatkala kulihat bejana wudhu kusam nan berlumut disana
Aku teringat akan Ayahku .....
Ayahku yang kurus bongkok dan tua ...
Telah dua dasawarsa kau meninggalkanku
Mendahuluiku menunggu di negeri sana
Yang entah apakah aku bisa menemuimu lagi
Yang entah apakah aku bisa menatap wajahmu lagi
Ayah ....
Sorot matamu serasa baru kemarin ku tatap
Suara parau tuamu serasa sepenggal waktu lalu ku dengar
Tapi senja ini kenapa semuanya seolah sunyi
Ayah ....
Kau memiliki nama yang selalu menghantui pikiranku
Merasuki sanubariku yang haus akan ceramahmu ...
Menegur ku tatkala ku lalai ...
Ayah ....
Serasa kau masih tetap berada disini
Menemaniku membasuh wajah ini dengan wudhu
dan kemudian kita berjalan bersama...
Beriring berkopiah dan bersarung menuju masjid diujung jalan sana
Ayah ....
Apakah engkau tahu ,...?!
Apakah engkau lihat ,...?!
bahwa aku masih disini menunggu giliran setelahmu mengambil air wudhu
Ayah ....
Tiada yang bisa ku katakan lagi terhadap dirimu
Seluruh kata dan ucapan ini tidak sanggup menuliskan akan kerinduanku padamu
Kecuali aku masih simpan terompahmu yang lapuk
Ayah ...
Aku tahu bahwa engkau tahu aku disini
Aku tahu bahwa engkau tahu aku begitu merindukanmu
Aku tahu bahwa engkau tahu kini aku berjalan sendiri
Meneruskan langkahmu untuk tetap mendatangi panggilan adzan ...
Ya Allah ...
Berikanlah aku do'a yang makbul
Ingin kiranya aku meminta kepada-Mu
Temukanlah aku bersama dengan ayahku kelak
Allahumma amiin ....
26 November 2012 , pkl : 23.00
Irvan Mulya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar