Ramadhan selalu datang membawa cahaya, menebarkan keberkahan, dan menghadirkan rindu yang tak pernah padam. Bulan suci ini bukan sekadar pergantian waktu, melainkan momen yang dinanti dengan harapan dan doa. Setiap tahun, Ramadhan mengetuk pintu hati, mengundang kita untuk kembali kepada-Nya dengan lebih khusyuk, lebih ikhlas, dan lebih penuh cinta. Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang sering melalaikan, Ramadhan hadir sebagai pengingat.
Ia membawa ketenangan di setiap sujud malam, menghadirkan kedamaian dalam lantunan ayat suci, dan menumbuhkan ketakwaan di hati yang merindu. Tak heran jika banyak orang merasa kehilangan saat bulan ini berlalu, sebab di dalamnya tersimpan banyak keajaiban yang tak tergantikan.
Puisi berjudul "Ramadhan, Rindu yang Berulang" mencoba menangkap esensi dari perasaan yang sama. Melalui bait-baitnya, ia menggambarkan rindu yang datang setiap tahun, seperti hujan yang setia membasahi bumi. Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, meraih ampunan, dan memohon keberkahan. Setiap detiknya begitu berharga, setiap ibadahnya bernilai tinggi.
Mari kita resapi keindahan puisi ini dan biarkan setiap kata menghidupkan kembali rindu kita pada bulan penuh rahmat ini.
Baca Juga : Puisi Terbaik Ramadhan
Ramadhan, Rindu yang Berulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar