Pages

Senin, 14 Oktober 2024

Dengki

Dengki
Assalamu'alaikum sahabat pembaca Puisi islami Terbaik ?. Semoga kalian sehat semua . Siapa di antara kita yang tidak pernah merasakan kedengkian dalam hidupnya? Kedengkian, penyakit hati yang seringkali menghalangi kita untuk merasakan kebahagiaan orang lain. Ya, kita mungkin merasa iri melihat kesuksesan atau keberuntungan orang lain, sehingga tanpa disadari, kita menjadi tidak menginginkan kebahagiaan untuk mereka.


Dengki 


Dalam blog post Puisi Islami Terbaik kali ini, kita akan menyimak sebuah Puisi islami tentang kedengkian, sebuah tema yang seringkali diabaikan namun memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan kita.

Dengki bukan hanya sekedar rasa iri, namun juga merupakan penghancur cahaya keridhaan Allah. Kita akan menyimak Puisi islami Dengki ini, bagaimana kedengkian dapat menghalangi kita untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup.

Mari bersama-sama kita renungkan dan introspeksi diri, apakah kita juga terjebak dalam perangkap sifat kedengkian ini? 

Jangan lewatkan kesempatan untuk muhasabah dengan puisi kami terbaru kali ini tentang Kedengkian. Semoga kita bisa mengambil Ibrohnya . Selamat membaca!


Baca juga : Sabar


Sang Penghancur Cahaya Keridhaan Allah

Ia merasuk, bak api yang menyala,
Membakar hati, mengaburkan cahaya,
Menyelubungi jiwa dengan debu dosa,
Menghancurkan jalan menuju surga Nya.

 

Di balik wajah yang tampak teduh,
Tersembunyi racun yang kian menggeruh,
Menggerogoti keridhaan dari Allah,
Menghapus berkah, mendatangkan celah.

 

Ia tak mengenal kaya dan miskin ,
Ia menyelinap diam, perlahan menderu,
Mata silau melihat nikmat di tangan saudaranya,
Hati meradang dalam rasa tak suka memuncak.

 

Namun, apakah takdir bukan milik Yang Esa?
Rezeki setiap insan sudah tertulis di langit-Nya,
Mengapa kita membiarkan Ia selalu bertahta?
Saat ridha-Nya menanti mereka yang sabar dan taqwa?

 

Ia adalah jembatan menuju kehancuran,
Jauhkanlah ia, agar hati tetap dalam pelajaran,
Menghargai setiap anugerah yang Allah beri,
Tanpa iri, tanpa benci yang membelenggu diri.

 

Betapa rapuh iman yang dibiarkan retak,
Saat Ia berkuasa, hati jadi tercekak,
Lidah meluncurkan kata penuh caci,
Padahal di sisi-Nya, kasih takkan terhenti.

 

Ingatlah, bahwa cahaya ridha-Nya bersinar terang,
Bagi mereka yang hatinya lapang,
Yang mengikhlaskan segala takdir dan nikmat,
Dan mensyukuri tiap hari yang penuh rahmat.

 

Tenggelamkan ia di lautan keikhlasan,
Biarkan iman berbicara dalam keberserahan,
Karena ridha Allah takkan datang,
Pada hati yang iri, yang meradang.

 

Wahai jiwa, tundukkanlah nafsumu yang gelap,
Kembalilah pada jalan yang lurus, yang tetap,
Hapuskan ia , dan sucikanlah hatimu ,
Agar cahayamu kembali berseri.

 

Dan akhirnya, kepada Allah lah kita berserah,
Ketika Ia musnah, keridhaan Nya akan meruah,
Ketika Ia mati dalam hatimu , pujian langit tiada henti,
Ia adalah DENGKI 


  

 Puisi Islami Terbaik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar