Puisi Islami itu seperti hembusan angin yang menyejukkan hati dan jiwa, penuh dengan keindahan yang membuat kita terpesona. Setiap kata yang disusun dalam puisi ini begitu mendalam, dipenuhi dengan nuansa puitis yang memikat, dan tentu saja dengan rima yang sempurna. Melalui bait-bait puisi Islami, kita diajak untuk merenungkan tentang kebesaran Allah Azza wa Jalla dan betapa pentingnya menjalani hidup dengan penuh kebaikan. Tema keagamaan menjadi salah satu fokus utama dalam puisi-puisi ini, memberikan pesan-pesan yang menginspirasi untuk selalu mengikuti petunjuk-Nya.
4 Contoh Puisi Islami, Bermakna dan Menyentuh Hati
Bentuk Puisi Islami yang teliti dalam susunan larik dan bait membuat kita semakin terhanyut dalam alur ceritanya. Kata-kata yang dipilih dengan cermat dan kalimat yang disusun dengan indah, membuat setiap bait puisi memiliki makna yang sangat dalam. Ada benang merah yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, mengingatkan kita bahwa hidup ini hanya sementara dan segala sesuatu terjadi atas izin-Nya.
Dengan membaca dan merenungkan setiap bait puisi Islami, kita dapat menguatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Pesan-pesan yang terkandung dalam puisi ini seperti penawar bagi jiwa yang gelisah, mengingatkan kita akan pentingnya berserah diri pada kehendak-Nya. Semoga puisi-puisi Islami ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga motivasi bagi umat muslim untuk menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan pengabdian. Ayo, mari kita resapi setiap bait puisi Islami dengan hati yang ikhlas dan penuh cinta kepada-Nya.
baca juga : 3 Puisi Islami yang Penuh Makna Merobek Air Mata dan Menyadarkan Jiwa
ALHAMDULILLAH
Saat waktu berhenti,
dimensi kosong membutakan mata
Diriku terasa hampa
Paradigma dunia tak lagi relevan.
Namun, hadir-Mu sadarkan diriku
Mematahkan sendi-sendi yang tegak.
Sujudku tak pernah cukup untuk syukur pada-Mu,
Ya Allah,
Atas nama, harta, keluarga yang mencinta,
Dan perjalanan yang telah tertempa.
Alhamdulillah membuatku lebih mengerti makna diri
Merasakan kebermaknaan hidup.
Alhamdulillah, terima kasihku yang tulus.
TAUBAT NASUHA
Ketika hati terasa mustahil tuk terwujud,
Hari-hari hampa tak bermakna.
Dunia seakan berlomba masuk di relung hati
Menguasai jiwa lemah yang telah mati.
Ya, aku merasa telah mati
Sebelum napas kembali menjadi debu
Bahkan sebelum langit runtuh dan matahari tak lagi bersinar
Menyakiti hati dengan penuh luka.
Entah apa yang akan di timbang di hari pembalasan,
Jika ibadahku tercoreng terbengkalai,
Panggilan untuk sujud kepada Mu diabaikan,
Hingga akhiratku terlalaikan.
Asaku hanya bertaubat,
Sungguh kuazamkan hujah bukti taubatku.
Segera menuju ke hadirat
Sang Maha Pemurah.
Takutku akan Neraka begitu bergetar
Namun aku tak layak untuk mencium surga Mu.
Semoga hatiku tetap jujur dalam niatnya,
Agar bisa berubah dan mencapai taubat yang sempurna
YANG MAHA AGUNG
Saat mentari menyapa
Dingin merayapi tubuh
hingga ke tulang
Do'a tak pernah usai
Menggapai langit biru
Irama ayat suci-Nya
Menggema di penjuru dunia
Azan melantun merdu
Menyentuh jiwa dan hati
Air mengalir menyegarkan
Menyucikan jiwa yang kotor
Sujud sebagai bentuk
syukur
Kepada Sang Maha Kuasa
Allah Yang Maha Pemurah
Allah Yang Maha Pengasih
Allah Yang Maha Penyayang
Terima kasih tak terhingga
Untuk segala berkat-Mu
Rahmat dari Yang Maha
Agung.
TEMPAT DI SISIMU
Bukan kepalsuan yang kucari,
Bukan kesemuan yang ku damba
Hanya tempat di sisi Mu yang bisa menerimaku.
Kurasakan Indah itu hanya di dekat Mu,
Terpancar dari kemuliaan nama Mu
Tempat yang paling cantik adalah milik Mu,
Tak ada tempat yang
seindah di sisi-Mu.
Di tempat itu ...
Aku diterima apa adanya,
Diberi kebahagiaan dalam ketenangan.
Tidak ada kepalsuan di sana,
Tak ada kesemuan yang muncul.
Engkau Yang Memegang Jiwa,
Wujudkan rinduku dalam pengabdian.
Ku harap diterima di tempat yang hanya milik-Mu,
Baik jiwa hidup maupun mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar