Pages

Rabu, 16 Oktober 2019

Kasih Sayang Allah Melebihi Ibu Kepada Anaknya

Kasih sayang Allah
Berkata Imam al-Fudhoil bin 'Iyadh rohimahulloh: 
"Aku belajar kesabaran dari seorang anak kecil

" Suatu hari ketika aku akan pergi ke masjid 
maka aku melihat dan jumpai ada seorang wanita 
di dalam rumahnya sedang memukul putranya 
hingga anak tersebut menjerit (kesakitan) ,... "

 
".. entah kesalahan apa yang dilakukan sang anak
entah dosa apa yang di perbuat sang anak
ibu itu terus memukulnya , namun aku faham 
jika ibu itu memukul karena kasih sayang untuk anaknya .."

" maka anak itupun marah dan membuka pintu 
dia meradang dan murka kepada ibunya 
lantas dia pun lari meninggalkan rumah nya 
meninggalkan ibundanya sendiri 
karena anak itu merasa tersakiti oleh ibunya
dan ibundanya pun menutup pintu rumah... "

(Kemudian Imam Fudhoil bin iyadh) melanjutkan pembicaraan: 

" Sepulang aku dari masjid, aku pun melihat kembali, 
ke keadaan dan rumah mereka . 
yaitu rumah si ibu dan anak tadi yang aku lihat 
 
dan aku jumpai sang anak kembali ke rumah ibunya 
setelah dia menangis sebentar , mengadu , mengeluh
meminta ampun atas kesalahannya 
meminta belas kasih ibunya atas kekhilafannya
yang membuat ibunya marah

lalu sang anakpun dia tertidur di hadapan pintu rumahnya

maka tak di sangka dan tak di nyana ....
sang bunda dengan penuh kasih sayangnya pun merasa iba 
kasihan dan sedih melihat anaknya meratap dan memohon ampun kepadanya
lalu dibukakanlah baginya pintu untuk anak nya itu
walaupun si anak sebelumnya sudah menyakiti dirinya

Maka Al Imam Fudhoil bin iyadh pun menangis tersedu sedu
hingga jenggotnya basah tersiram oleh air matanya 
seraya berkata: "subhanalloh (maha suci Alloh), 
jikalah sekiranya setiap hamba dapat sabar 
di hadapan pintu Alloh - 'azza wa jalla - 
niscaya Alloh pun akan buka kan pintu ampunan dan rahmat baginya!! "

Abud Darda' rodhiallohu 'anhu berkata: 
" bersungguh-sungguh lah kalian dalam doa, 
karena barangsiapa yang memperbanyak mengetuk pintu 
akan disegerakan dibukakan pintu baginya." 

[Mushonnaf, Ibnu Abi Syaibah (6/22)]
_____

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar