Pages

Rabu, 12 November 2014

Sendiri

Sendiri
Pekat malam itu 
Tiada damar dan lentera menemani
Aku sendiri disini terpagut 
Bersama waktu dan usiaku
Ketika semburat nafsu menjadi tujuanku
Menelikung angkara murkaku 
Justru aku kini terpuruk dalam hina 




Ia adalah Dunia 
Sebab dan akibat diriku terkurung disini
Terjerembab dalam jurang ketergantungan
Bak diriku seorang pecandu 

Wahai jiwa yang kering
Engkau terbujur dengan sejuta nafsu
Engkau tergolek dengan kepekatan gelap
Engkau menangis dengan ratapan kekalahan 

Dunia yang engkau gapai ?
Ia Khamr yang memabukanmu !
Ia tertawa terpingkal pingkal merendahkanmu !
Akankah hari ini engkau terbangun  ? 

Di kala mereka bisa tersenyum 
Meraih hakikat dan terangnya hidup
Namun engkau justru asyik mansyuk
Dengan dekapan dunia sendiri dan kalah ? 

Wahai jiwa yang keropos
Layaknya dahan kering di padang tandus
Jika semilir angin saja menerpa engkau tumbang
Masihkah engkau berdiri untuk Dunia ? 

Dunia , dunia dan dunia
Ia layaknya air tegukan di samudera luas
Sedangkan samudera itu tidak memenuhi perutmu
Dimanakah kini akal sehatmu ?

Aku mungkin dirimu
dan Dirimu mungkin aku
Jangan engkau labuhkan jiwamu
Sendiri bersama pekatnya Dunia 


Karawang , 10 Nov 2014
Puisi Islami Terbaik 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih banyak sudah mau memberikan komentar